Tadi lagi di mobil, di sisi selatan kota jakarta, dimana pikiran melantur sana sini. Ada lagu 'menanti sebuah jawaban' di radio, reminds me of ungu violet. Hm, dua kali aku nonton film itu. Dengan rasa yang beda tipis lah hihihi..jadi ketawa dalam hati. Aku ambil cd, kayaknya ada lagu yang lebih cocok deh. Lagu 'membakar jakarta', disusul lagu kebangsaanku yang pas untuk menghujat pemimpi. Banyak omong kosong tentang surga dan neraka, menutup pandangan, mendiskriminasikan orang dari agama! Hadapi dulu deh remeh temeh dunia, masalah atau bukan masalah, hadapi secara langsung dan jujur, stop mimpi, hargai apa yang tergapai dan sudah ada, belajar mencintai, kubur kesombongan ala patriarki. Sadari dan hargai, jangan tidak tahu terima kasih. Urusan vertikal dan horizontal beda, bung..!!

Sucikan aku, tak murni, tutup mataku. Biarkan doktrin ini lekat dalam diriku. Eliminasi, sterilisasi, murni jiwaku. Perisai penglihatan, pagari pikiran. Moral? Puritan. 'Jangan tanya tapi lakukan'. Genosida generasi dalam samaran. Bidak permainan cuci otak. Purifikasi, hakimi, menutup jalan. Melihat diri dalam cermin retak. Norma? Puritan. 'Jangan tanya tapi lakukan'. Nilai? Puritan. Terbunuh, mati, hilangkan gairah.
Tips : nyanyikan ini tanpa kacamata, biar kau tahu dunia tanpa klasifikasi bodoh itu. Semua benar, kawan. Semua sama di mataNya.
No comments:
Post a Comment